Senin, 09 April 2012

Sekolah Adiwiyata Bersaing Rebut Sekolah Sobat Bumi Champion





Sebanyak 25 sekolah dari berbagai  jenjang mulai dari SD, SMP dan SMA berkompetisi  secara ketat untuk menjadi Sekolah Sobat Bumi (SSB) Champion. Para penerima Adiwiyata dari Kementrian Lingkungan Hidup tersebut merupakan sekolah terseleksi dari 56 sekolah Adiwiyata yang telah mengajukan proposal kepada Pertamina Foundation selaku penyelenggara program.
SSB Champion merupakan  adopsi 15 sekolah Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Non Mandiri yang memenuhi syarat untuk dijadikan model sekolah ideal ramah lingkungan. Selanjutnya, 15 sekolah terseleksi wajib membina 10 sekolah SSB binaan lainnya. Program ini ditargetkan akan selesai pada 2014.
Dalam seleksi yang digelar selama dua hari sejak Senin dan Selasa (9-10/1) itu, ke-25 calon SSB Champion yang tersebar di 9 proponsi harus mempertahankan proposal proyek ramah lingkungan yang telah diajukan sebelumnya. Proposal proyek meliputi empat topik utama, yakni Energi Terbarukan, Pengolahan Limbah, Tabung Pohon, dan Transportasi ramah lingkungan.
Direktur Eksekutif Pertamina Foundation Nina Nurlina Pramono menegaskan, SSB merupakan program sekolah berbasis lingkungan lanjutan dari Adiwiyata yang didorong tidak lagi untuk memikirkan diri sendiri.  Namun, SSB merupakan program untuk berbagi keberhasilan dengan sekolah-sekolah lain agar dapat menerapkan hidup berbudaya lingkungan di sekolah binaan lainnya. “Kita harus keluar dari diri kita dan mulai memikirkan orang lain,” tegas Nina.
Menurutnya, para penerima Adiwiyata merupakan sekolah-sekolah hebat yang telah dapat membuktikan diri terhadap praktik-praktik hidup ramah lingkungan di sekolahnya. Namun, seharusnya tidak berhenti disana karena sekolah tersebut harus dapat menularkan kebiasaan baiknya pada sekolah lain.  “Pada posisi itulah, Pertamina Foundation mendorong agar SSB Champion dapat membina sekolah-sekolah lain,” katanya.
Sementara itu, Direktur Program Pendidikan Ahmad Rizali menyatakan, hal yang membedakan SSB dengan program lainnya adalah pada sistem pembinaan. SBB Champion dituntut untuk menjadi pembina bagi sekolah lain yang diarahkan menjadi calon penerima Adiwiyata. Untuk mencapainya, Pertamina Foundation akan melakukan pendampingan teknis langsung ke sekolah-sekolah dari para maestro.
Ditambahkan Ahmad, dari 25 sekolah tersebut, 15 sekolah akan ditetapkan menjadi SSB Champion  pada 16 Januari 2011 mendatang. Sementara, sekolah yang tidak terpilih dapat saja menjadi  sekolah binaan dari 15 SSB Champion tersebut. “Prinsipnya, SSB harus menjadi model sekolah binaan yang dapat mendorong lebih banyak lagi sekolah berbudaya lingkungan,” tambah Ahmad .


0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Tunas Luhur Green Club and Powered by Blogger.